BinjaiTech - Kabar buruk bagi Google Glass, karena Microsoft tampaknya akan mengambil ide-ide segar yang berkaitan dengan pengembangan teknologi kacamata pintar. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Microsoft telah mengantongi paten di AS untuk pengembangan teknologi kacamata pintar yang tersambung ke internet, dimana memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan menginterpretasikan emosi orang-orang yang dilihat oleh si pengguna kacamata.
Dilansir dari blog The Wall Street Journal, (29/04), paten yang memiliki judul klasifikasi "sistem umpan balik pendeteksian emosi di piranti sandang" diajukan pada bulan Oktober 2012 oleh Microsoft. Dan akhirnya diberikan ke Microsoft pada awal pekan ini.
Berdasarkan informasi dari narasumber di kantor paten AS, Microsoft tidak menjelaskan apakah mereka serius tentang aplikasi ini dan apakah akan dikomersialkan dalam waktu dekat. "Sejauh ini kami tidak tahu apakah paten ini akan diwujudkan oleh Microsoft melalui sebuah produk terbaru atau hanya pengajuan paten saja. Microsoft cukup sering menerima paten sebagai bagian dari pengembangan bisnis dan usahanya. Dan tidak semua paten yang diajukan atau diterima Microsoft akan diwujudkan ke dalam produk Microsoft," ujar si narasumber.
Pengajuan paten itu tidak menentukan kegunaan, tetapi beberapa hal yang cukup jelas dapat mencakup kegiatan 'semacam interogasi' dan wawancara kerja atau di imigrasi, di mana sensor perangkat ini akan dapat mengukur perubahan suhu tubuh seseorang, atau dapat mengambil pergeseran yang sangat halus dalam kualitas suara.
Sementara teknologi yang disebut "analisis emosional" adalah bidang yang berkembang, dengan memanfaatkan kemampuan pengolahan data yang diperoleh dari sensor, termasuk kamera dan mikrofon yang dipasang di bagisn sisi kacamata. Dari kamera, lalu mengambil informasi visual dan audio dari subjek. Kemudian diproses untuk kemudian disesuaikan dengan hal-hal seperti variasi halus dalam ritme berbicara dan amplitudo, pilihan kata, jenis dan kecepatan gerakan, fokus mata dan postur tubuh. Semua yang dipancarkan ke database Microsoft, dan informasi tentang batasan sisi emosional dari lawan bisara tersebut kemudian disampaikan kembali ke pemakainya melalui kacamata.
Jika Microsoft benar ingin menggarap teknologi di paten itu untuk diaplikasikan ke produk kacamata pintar yang dijual secara komersial, tentu ini akan menjadi ancaman bagi Google Glass. Mengingat paten yang kini dikantongi oleh Microsoft tersebut, bisa menjadi daya jual tinggi untuk kacamata pintarnya nanti.