Jumat, 14 November 2014

Rasakan Terbang di Awan dengan Pesawat Tembus Pandang

Binjai Tech - Perusahaan sedang menyusun rencana untuk mengembangkan desain mereka. Seperti yang dilansir dari Telegraph.co.uk, Jumat (14/11/2014), Center for Process Innovationyang berbasis di Inggris sedang merancang sebuah pesawat tanpa jendela yang dibungkus dengan tampilan layar fleksibel pada bagian interiornya.

Layar dengan teknologi Organic Light Emitting Diode (OLED) ini dapat menyiarkan tayangan film atau rekaman televisi, konferensi video dan presentasi, atau menampilkan pemandangan awan di sekitar pesawat. Pemandangan awan ini direkam dengan kamera yang diletakkan di luar pesawat. 

Menghilangkan jendela akan mengurangi beban pesawat, meningkatkan aerodinamik, mempercepat perjalanan, mengurangi kecepatan terkurasnya bahan bakar, menurunkan harga tiket, dan mengurangi polusi.

Investasi besar sangat diperlukan untuk kelancaran implementasi desain ini. Hal itu sangat diperhatikan sebelum para pelancong menikmati keistimewaan pesawat ini. 

Memiliki kesamaan tujuan untuk meluncurkan pesawat komersil supersonik, sebuah perusahaan berbasis di Boston, Amerika Serikat, mendukung adanya rencana ini. Tahun ini, salah satu lembaga teknologi desain di Prancis akan mencoba membungkus pesawat dengan layar sebagai interior.

Ingin merasakan sensasinya? Semoga cepat terlaksana pengembangan pesawat ini.

Malam Tak Terlupakan di Hotel Pesawat Milik KLM Ini!

Binjai Tech - Ini bukan pesawat pertama yang disulap menjadi hotel impian para penggemar penerbangan. Hotel memang tak melulu berbentuk bangunan layaknya rumah, dan itu memberi pengalaman baru bagi wisatawan.

Pesawat tersebut adalah Pesawat Bnb, sebuah "pensiunan" pesawat komersial yang sudah terbang mengelilingi dunia hampir 4.000 kali. Sebagai sarana promosi, KLM Royal Dutch Airlines dan Airbnb mengadakan kompetisi lari. Hadiah bagi tiga pemenang lomba lari itu adalah menginap semalam dalam hotel pesawat tersebut.

Memang, setelah melintasi dunia sebanyak 3.675 kali, pesawat KLM itu kini akan digunakan sebagai hotel pop-up. Penggunaan pesawat hotel itu dijadwalkan hanya berlangsung selama tiga malam, yakni mulai 28 November sampai 30 November 2014.

Selain menginap, para pemenang juga berkesempatan berjalan-jalan di dalam hotel pesawat berukuran 4.000 kaki yang kini dilengkapi satu kamar tidur utama, tujuh kamar mandi, sebuah bioskop pribadi, dua dapur penuh peralatan, serta area bermain anak. 

Memang, setelah melintasi dunia sebanyak 3.675 kali, pesawat KLM itu kini akan digunakan sebagai hotel pop-up. Penggunaan pesawat hotel itu dijadwalkan hanya berlangsung selama tiga malam, yakni mulai 28 November sampai 30 November 2014. 

Di dalam hotel pesawat berukuran 4.000 kaki ini dilengkapi satu kamar tidur utama, tujuh kamar mandi, sebuah bioskop pribadi, dua dapur penuh peralatan, serta area bermain anak.

Orang-orang dengan fobia terbang dipersilakan datang. Pasalnya, waktu selama tiga malam tersebut akan menjadi malam-malam santai yang dihabiskan di atas tanah, bukan terbang di udara. 

Saat ini hotel pesawat itu berada di Bandara Internasional Schiphol, pusat lalu lintas udara Amsterdam, Belanda. KLM, selaku maskapai pemilik hotel pesawat itu, menjanjikan malam tak terlupakan bagi para tamunya. Maskapai tersebut juga akan membuat mereka merasakan pengalaman tidur dalam pesawat yang paling menyenangkan sepanjang sejarah.

"Airbnb mencoba menawarkan pengalaman wisata unik, dan pesawat KLM sangat cocok dan sempurna untuk hal itu," kata Even Heggernes, manajer Airbnb Belanda.

Di dalam hotel pesawat berukuran 4.000 kaki ini dilengkapi satu kamar tidur utama, tujuh kamar mandi, sebuah bioskop pribadi, dua dapur penuh peralatan, serta area bermain anak

Rekam jejak pesawat KLM yang bagus dan telah berkeliling dunia hampir 4.000 kali membuat Airbnb yakin akan inovasi hotel pesawat ini. Karena itulah, siapapun akan merasakan pengalaman tak terlupakan berada dalam hotel ini.

"Ini akan menjadi kesempatan sekali dalam seumur hidup untuk setiap penggemar pesawat," ujar Even.

Inilah Pesawat-pesawat Kenegaraan di KTT G-20 di Brisbane

Binjai Tech - Akhir pekan nanti, KTT G-20 akan digelar di Brisbane, Australia. Sebelum membicarakan isu-isu yang akan dibahas para kepala negara G-20, ada baiknya menyorot pesawat-pesawat kenegaraan yang membawa para kepala negara itu ke Australia.

Berikut ini beberapa foto pesawat-pesawat kenegaraan yang digunakan para kepala negara G-20. Pesawat siapakah yang paling hebat?

1. Air Force One

Pesawat terbang kepresidenan AS yang dikenal dengan nama Air Force One mungkin adalah yang paling terkenal. Air Force One sebenarnya terdiri atas dua pesawat dengan nama sandi yang sama. Pesawat ini adalah sebuah Boeing 747-200B yang dirancang khusus dengan harga pembuatan 325 juta dollar AS atau hampir Rp 4 triliun untuk tiap pesawatnya. Pesawat ini mampu terbang mengitari sepertiga dunia tanpa harus mengisi ulang bahan bakar.

Air Force One dengan disain khusus bisa mengitari sepertiga dunia tanpa harus mengisi ulang bahan bakar.

2. Pesawat Kepresidenan Rusia

Pemerintah Rusia mengirim dua pesawat terbang khusus untuk mengantar Presiden Vladimir Putin menghadiri KTT G-20 di Brisbane, Australia. Satu pesawat khusus mengangkut mobil kenegaraan Putin, sementara satu pesawat lainnya mengangkut sang Presiden dan rombongannya.

Ini adalah pesawat buatan Rusia Ilyushin Il-76 yang digunakan untuk mengangkut mobil Presiden Vladimir Putin ke Brisbane, Australia. Pesawat ini banyak digunakan di berbagai negara dunia sebagai pesawat angkut kelas berat namun sayangnya kerap mengalami kecelakaan. Insiden terakhir terjadi di Kongo pada 2012 menewaskan 32 awak dan 26 orang di darat.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan rombongannya menggunakan pesawat Ilyushin Il-96 yang lebih modern dan lebih nyaman.

3. Pesawat Kepresidenan Perancis

ETEC mengoperasikan beberapa jenis pesawat terbang untuk transportasi orang nomor satu Perancis itu, yaitu Dassault Falcon 50, Dassault Falcon 900, Dassault Falcon 7X, dan Airbus. Tak ketinggalan dua unit helikopter Super Puma. Dalam perjalanan ke KTT G-20 di Brisbane, Australia, Presiden Francois Hollande menggunakan Airbus A340.

Presiden Perancis Francois Hollande nampaknya tak ingin terlihat melakukan perjalanan kerja dengan pesawat buatan Amerika. Sehingga dia memilih menggunakan pesawat Airbus A340, buatan Perancis.

4. Pesawat Kepresidenan Indonesia

Presiden Indonesia dulu harus menyewa pesawat milik maskapai Garuda Indonesia untuk melakukan perjalanan kerja ke luar dan di dalam negeri.

Sebenarnya, AU Indonesia memiliki skuadron khusus pesawat kepresidenan. Skuadron 17 mengoperasikan Avro RJ85, Boeing 737-200, Boeing &37-400, Fokker F27-400, Fokker F28-1000, dan Lockheed C-130 Hercules.

Pada 2010, Pemerintah Indonesia menganggarkan 200 juta dollar AS untuk membeli pesawat khusus kepresidenan. Pada Februari 2012, pemerintah memesan varian BBJ2 Boeing 737-800. Pada 10 April 2014, pesawat kepresidenan itu tiba di Indonesia.

Presiden Joko Widodo menuruni tangga pesawat kepresidenan saat tiba di Brisbane, Australia untuk menghadiri KTT G-20.

5. Pesawat Kepresidenan Australia

Pesawat resmi yang digunakan PM Australia Tony Abbott adalah dua pesawat Boeing 737-700 yang dioperasikan Angkatan Udara Australia (RAAF). Pesawat jenis ini adalah yang paling banyak digunakan di dunia, tetapi ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan pesawat-pesawat kenegaraan lainnya.

Pesawat resmi yang digunakan PM Australia Tony Abbott adalah dua pesawat Boeing 737-700 yang dioperasikan Angkatan Udara Australia (RAAF). Pesawat jenis ini adalah yang paling banyak digunakan di dunia namun ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan pesawat-pesawat kenegaraan lainnya.

Kamis, 13 November 2014

NASA Uji Coba Desain Sayap Pesawat Baru

Binjai Tech - Para ilmuwan NASA tengah menguji permukaan sayap pesawat baru yang bertujuan untuk membuat pesawat yang lebih tenang dan secara signifikan meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Hal tersebut diharapkan akan menjadi desain revolusioner baru bagi teknologi sayap pesawat terbang. Permukaan sayap ini menggantikan bagian bergerak dengan rangkaian berubah-bentuk.

Secara manufaktur, desain yang diberi nama Adaptive Compliant Trailing Edge (ACTE) ini, jelas lebih rumit daripada desain konvensional yang ditemukan pada sayap pesawat modern.

Namun, kemungkinan manfaatnya lebih besar ketimbang masalah yang harus dihadapi. Sayap berubah bentuk ini menjanjikan peningkatan aerodinamika yang akan berujung pada efisiensi bahan bakar.

Sayap ini juga memiliki bobot lebih ringan dan mampu memberikan ruang bagi tangki bahan bakar yang lebih besar.

Karena dapat berubah-ubah bentuk, sayap pesawat ini dapat melengkung dengan sempurna berbaur dengan struktur pesawat. Sayap model ini secara signifikan juga dapat mengurangi suara berisik ketika pesawat mendarat dan lepas landas.

Setelah disempurnakan nantinya, teknologi sayap baru ini bahkan didesain sehingga bisa dipasangkan pada pesawat yang sudah ada, bukannya hanya pada pesawat baru.

Teknologi ini sedang diuji melalui modifikasi pesawat Gulfstream III di Flight Armstrong Research Center NASA di Edwards, California, AS.

Begini Asal Muasal Ada Kabin Mewah di Pesawat

Binjai Tech - Ketika Anda terbang hari ini dengan pesawat, pasti sudah tahu adanya kelas ekonomi, bisnis dan kelas satu. Tapi tahukah Anda, sejak kapan ada kabin yang lebih mewah di pesawat? Rupanya dulu tidak begitu.

Dari berbagai sumber, Kamis (13/11/2014) rupanya hal itu dimulai dari sejak akhir tahun 1970-an. Beragam maskapai penerbangan berlomba untuk menarik para calon penumpang untuk menggunakan jasa mereka.

Semula hanya ada dua kelas dalam pesawat, yaitu ekonomi dan First Class. Tercatat, maskapai penerbangan yang pertama kali menginisiasi pembagian tiga kelas ini adalah Maskapai Pan Am di tahun 1978. Walaupun ada banyak perdebatan karena maskapai Qantas juga mengklaim hal yang sama pada tahun 1979.

Beberapa tahun sebelum itu, tepatnya pada tahun 1976, maskapai KLM dari Belanda mengenalkan full fare facilities (FFF) untuk penumpang kelas ekonomi, sehingga mereka bisa duduk di barisan depan kabin kelas ekonomi, atau persis di belakang kelas utama (First Class). Langkah itu kemudian diikuti oleh maskapai lain seperti Air Canada, United Airlines dan Trans World Airlines.

Namun kemudian kebijakan tersebut ditentang oleh para konsumen dari kelas ekonomi dan mendapat sentimen negatif. Alasannya karena mereka merasa diperlakukan tidak adil dan para awak pesawat menjadi kurang ramah kepada mereka.

Akhirnya pada Juli 1978, maskapai Pan Am meluncurkan Clipper Class, sebagai cikal bakal munculnya kelas bisnis yang tarifnya berbeda dengan kelas ekonomi dan First Class. Maskapai Pan Am kemudian merubah nama kelas tersebut menjadi Business Class dan meluncurkannya ke publik pada November 1978, berbarengan dengan maskapai Air France.

Maskapai Qantas sendiri menyusul pada Maret 1979 dengan meluncurkan Kelas Bisnis dan mengklaimnya sebagai kelas bisnis pertama di dunia. Tidak ada yang salah dengan klaim maskapai Qantas, namun semenjak saat itu, kebijakan pembagian tiga kelas penerbangan ini diikuti oleh hampir semua maskapai besar di seluruh dunia.

Kini, setelah muncul kelas Bisnis, para calon penumpang menjadi semakin banyak pilihan. Bagi Anda yang belum mampu untuk membayar tiket First Class namun mengincar kenyamanan lebih dibandingkan kelas ekonomi, Anda bisa memilih terbang dengan kelas Bisnis.

Malahan dalam kondiri terbaru, lahir kelas keempat yaitu Premium Economy, yaitu kelas ekonomi plus-plus. Kelas ini adalah kelas ekonomi yang lebih lega atau posisi tempat duduknya spesial. Namun berkaca dari pengalaman masa lalu, kini tidak ada perbedaan pelayanan dengan kelas ekonomi biasa, hanya memang tempat duduknya saja yang lebih nyaman.

Kapan Waktu Tepat Bagi Ibu Hamil untuk Naik Pesawat

Binjai Tech - Ibu hamil wajib memperhatikan kandungannya jika ingin melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Pasalnya, keadaan di udara dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janinnya. Hal yang dikhawatirkan adalah terjadinya keguguran selama menempuh perjalanan. Oleh sebab itu, perlu bagi ibu hamil untuk memperhatikan usia kehamilan dan kondisi terkini dari kesehatan fisik maupun janinnya.

Banyak masalah kesehatan yang dapat mengganggu ibu hamil selama melakukan perjalanan dengan pesawat. Paling ringan adalah kram dan pembengkakan di kaki, dapat pula terjadi di mata kaki. Bisa pula ibu hamil mengalami blood clots/thrombosis, yaitu keadaan terjadinya pembengkakan yang disertai dengan rasa nyeri dan kemerahan pada bagian bawah lutut. Baik kram maupun blood clots penyebabnya yaitu peredaran yang tdak lancar.

Masa yang terbilang “aman” bagi ibu hamil untuk terbang dengan pesawat yaitu usia kehamilan 14 – 27 minggu. Di waktu ini ibu hamil biasanya sudah tidak mengalami mual dan lebih kuat tubuhya. Jika terbang lebih dini dari usia kehamilan 14 minggu dikhawatirkan masih mengalami pusing dan mual. Risiko janin gugur juga lebih tinggi di masa ini.

Sementara itu kalau sudah memasuki hamil tua di atas 36 minggu, justru tidak diperkenankan naik pesawat. Kalau mengandung anak kembar maka batas maksimal naik pesawat adalah 32 minggu.

Ada baiknya bagi ibu hamil yang ingin berpergian dengan pesawat melakukan konsultasi dahulu dengan dokter kandungan. Ibu hamil yang memiliki riwayat kesehatan berupa pendarahan, diabetes, mual berlebihan, pernah keguguran, melahirkan prematur, dan hipertensi sebaiknya mendapatkan perhatian lebih sebelum naik pesawat. Kondisi kesehatan benar-benar harus dijaga demi keselamatan ibu dan janin.

Rabu, 12 November 2014

Amerika Siapkan Pesawat Induk Mirip Film Avengers

Binjai Tech - Pesawat terbang induk atau helicarrier mirip dengan landasan pesawat di udara yang ada di fim Avengers. Dalam film tersebut, Captain America, Hulk dan Iron Man terbang dengan pesawat yang melandas dari helicarrier di atas langit.

Konsep tersebut sepertinya menarik perhatian militer Amerika. Komik besutan Marvel itu memberikan inspirasi pembuatan pesawat induk masa depan. Pesawat induk itu ditargetkan akan bisa membawa drone dan menjadi 'tempat tinggal' pesawat tanpa awak dari mana saja.

Dilansir melalui Daily Mail, Rabu 12 November 2014, badan penelitian teknologi militer Amerika di Pentagon, Darpa, mengatakan jenis operasi militer Amerika sangat bergantung pada pesawat induk yang besar, kuat dan berawak. Namun sayang, misi seperti ini cenderung membutuhkan pesawat yang mahal. Bahkan resiko besar akan menghantui awak pesawat dan pilot.

Darpa sempat membuat sistem pesawat tanpa awak yang berukuran kecil. Diperkirakan, Unmanned Aircraft System (UAS) akan bisa mengurangi resiko-resiko yang ditimbulkan dari pesawat besar itu. Namun Darpa salah perhitungan. Pesawat UAS berukuran kecil ternyata tidak bisa melaju dengan cepat, tidak bisa menempuh jarak jauh dan daya tahan yang kurang ketimbang pesawat besar.

Solusi satu-satunya, menurut Darpa, adalah menciptakan platform pesawat terbang mirip film Avengers. Pesawat induk ini bisa terbang ke mana saja dan dapat diandalkan untuk membawa drone dalam jumlah banyak, dan mengoperasikannya kapan saja.

"Kami harap bisa menemukan cara untuk bisa membuat pesawat kecil lebih efektif. Satu-satunya ide yang menjanjikan adalah menggunakan pesawat induk besar, dengan modifikasi minimal, untuk membawa pesawat lainnya di udara," ujar Project Manager Darpa, Dan Patt.

Projek itu disebut Distributed Airborne Capabilities (DAC). Dasar pembuatannya, mirip dengan gabungan pesawat pengebom B-52 Stratofortress atau B-1B Lancer, dengan pesawat kargo Hercules C-130.

"Kami berinovasi untuk membuat konsep desain UAS baru yang bisa berfungsi sebagai pesawat muatan, yang bisa memuat dan membawa banyak drone," Patt.

Selain DAC, militer udara Amerika juga sedang mengembangkan drone tanpa awak yang bisa terbang secara bergerombol mirip serangga, bisa merangkat seperti laba-laba, bahkan berjalan secara sembunyi-sembunyi.

Tahun lalu, badan peneliti militer udara Amerika, Air Vehicles Directorate, merilis sebuah video animasi yang menunjukkan kemampuan masa depan dari Micro Air Vehicles (MAV). Perangkat ini digadang-gadang mampu meningkatkan performa persenjataan perang Amerika di masa depan. 

Mengamati Berbagai Pesawat di KTT G20 Brisbane

Binjai Tech - Sementara sejumlah warga Brisbane, Australia, mengeluhkan berbagai hal yang mengganggu rutinitas mereka karena kota ini menjadi tuan rumah KTT G20, warga lainnya malah antusias dengan kesempatan untuk melihat berbagai pesawat yang datang.

Setiap kepala negara G20 akan hadir dengan pesawat dari negera mereka sendiri dan banyak yang sudah mengirim peralatan lebih dahulu.

Yang sudah mendarat misalnya pesawat kargo Rusia Ilyushi II-76, pesawat kargo khusus yang jarang terlihat di Australia, dan pesawat Boeing 777 Saudi Arabia.

Pesawat kargo Rusia IL-76 terbang di atas bandara Brisbane (Daniel Vorbach)

Melihat berbagai pesawat sudah merupakan hobi yang banyak diminati oleh warga di negeri seperti Australia atau Inggris dan di tempat lain.

Dan peristiwa seperti KTT G20 adalah hal yang paling memungkinkan untuk melihat kedatangan pesawat berbagai jenis dan berbagai nama.

Pesawat AS USMC MV-22 Osprey ( Daniel Vorbach)

Salah seorang di antaranya adalah Daniel Vorbach, yang melihat pesawat MV22 Ospreys dari Amerika Serikat di pangkalan udara militer Amberley di Ipswich sekitar 50 km dari Brisbane.

Ospreys ini adalah pesawat yang berbentuk kombinasi antara pesawat biasa dan helikopter.

Vorbach sebenarnya hendak melihat pesawat tempur Hornets Australia yang tiba di Ipswich dari negara bagian lain.

"Saya sama sekali tidak menduga akan melihat Osprey. Tidak ada yang menduga pesawat itu akan datang, jadi saya senang  bisa melihatnya," kata Vorbach.

Pesawat Rusia Rossiya IL-96 lepas landas beberapa minggu lalu membawa personel militer Rusia (Daniel Vorbach)

Pesawat lain yang datang adalah pesawat pengisi bahan bakar, KC130J milik Amerika Serikat, yang kemungkinan bermarkas di Jepang dan pesawat Hercules.

"Pagi ini saya melihat pesawat Boeing 777 milik Saudi Arabia mendarat," kata Bert Van Drunick, yang mengamati dari pagar luar Bandara Brisbane.

Dia dan penggemar pesawat lainnya sudah tidak sabar menunggu hari Jumat (14/11/2014) dimana hampir semua delegasi internasional akan hadir.

"Ketika 777 mendarat, hanya ada sekitar 20 orang, namun hari Jumat menurut perkiraan ada ratusan orang," katanya.

"Sudah ada 20 orang yang datang khusus dari Adelaide hanya untuk melihat berbagai jenis pesawat ini," tambah Van Drunick.

Pesawat kargo Saudia Boeing 744F tiba di Brisbane.

Selasa, 11 November 2014

Perusahaan Pesawat Ramai-ramai Bidik Pasar Indonesia

Binjai Tech - Indonesia kerapkali menjadi pasar empuk untuk pemasaran aneka produk dari gadget hingga kendaraan mewah. Bahkan, model transportasi super-mewah seperti pesawat dan helikopter mulai ramai menyasar pasar Tanah Air.

Jumlah penduduk yang hampir 250 juta jiwa dan bentuk geografis yang berkepulauan dianggap perusahaan pembuat pesawat dan helikopter sebagai alasan Indonesia bisa jadi pasar potensial. Oleh sebab itu, mereka pun mulai merapat ke Indonesia - salah satunya adalah perusahaan Airbus Helicopters.

"Indonesia merupakan salah satu negara potensial untuk industri transportasi udara. Bentuknya yang kepulauan dan jumlah penduduk yang besar menjadikannya sebagai prioritas kami dalam mengembangkan pasar pesawat maupun helikopter," ujar Fabrice Rochereau, VP Sales & Costimer Relations Asia-Pasific Airbus Helicopters.

Demi menggaet pasar kelas atas ataupun berbagai lembaga di Indonesia yang memiliki mobilitas tinggi dan memerlukan efisiensi waktu, Airbus mengklaim membawa berbagai model produknya ke pasar Indonesia. Kebutuhan sipil maupun militer diakui Fabrice bisa ditangani produk buatannya.

"Kita sediakan berbagai macam helikopter yang bisa difungsikan untuk membantu berbagai kebutuhan seperti angkutan pribadi, kesehatan maupun bermacam-macam aktivitas militer seperti pengiriman suplai atau patroli di lokasi yang sulit dijangkau," tambah Fabrice.

Fabrice menyebutkan harga helikopter yang disediakannya berkisar antara US$ 2-30 juta setara dengan 2-3 mobil mewah atau mobil super yang biasa dipakai para konglomerat.

Untuk perawatan, pilot dan garasi, Airbus menyebutkan bisa membantu kebutuhan para pelanggan di Indonesia yang punya potensi besar di industri dirgantara.

Pesawat Antariksa Eropa Data 70 Ribu Planet Alien

Binjai Tech - Sebuah pesawat ruang angkasa Eropa yang diluncurkan pungkasan tahun lalu akhirnya menemukan 70 ribu exoplanet. Temuan yang diterbitkan dalamThe Astrophysical Journal ini diklaim dapat membantu peneliti untuk memahami jumlah dan karakteristik dunia asing di seluruh galaksi.

Gaia, yang diluncurkan oleh Badan Antariksa Eropa pada Desember 2013 silam, diharuskan mencari sekitar 21 ribu planet asing dalam misi lima tahun, dan 70 ribu planet dalam 10 tahun. “Planet-planet tersebut memiliki ciri khas tersendiri,” kata Michael Perryman dari Princeton University, seperti dikutip dari Space, Senin, 10 November 2014.

Perryman mengatakan Gaia tak hanya menemukan daftar semua planet yang ada, tapi juga planet yang sejauh ini belum dieksplorasi. Dunia yang memiliki bintang seperti matahari pertama kali ditemukan pada 1995. Sejak saat itu, ujar dia, para astronom telah menemukan hampir 2.000 exoplanet di ruang angkasa.

Tentunya, kata Perryman, masih banyak dunia dari para “alien” di luar sana yang belum diidentifikasi. Para astronom beranggapan setiap bintang di Galaksi Bima Sakti memuat satu planet. “Jika dikalkulasi, itu berarti ada 100 miliar dunia alien di luar sana.”

Gaia, pesawat senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 1,2 triliun, beroperasi di wilayah seluas 1,5 juta kilometer dari bumi. Wilayah itu disebut Earth-Sun Lagrange Point 2. Tujuan utama pesawat ulang alik ini ialah memantau 1 miliar bintang di Bima Sakti tersebut untuk membantu astronom membuat peta rinci tiga dimensi. 

“Peta tersebut dapat mengungkap struktur galaksi dan evolusi,” ujar Perryman. Tak hanya itu, Gaia juga bertugas mencatat planet asing yang tak dapat diidentifikasi oleh teropong antariksa Kepler milik NASA. Dengan begitu, Gaia diharapkan dapat mengungkap dunia asing lebih banyak. Ke depannya, para peneliti akan menambah 20 ribu planet asing terbaru di titik orbit Gaia. 

CEO Tesla Ingin Buat Pesawat Listrik


Binjai Tech - Industri pesawat terbang memiliki target yang tidak mudah. Selain peningkatan lalu lintas udara, mereka juga memiliki target pengurangan emisi gas.

Pada tahun 2050 nanti, industri pesawat terbang diperkirakan akan meningkatkan lalu lintas udara sebanyak tujuh kali lipat. Mereka juga ditargetkan harus mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 4 kali lipat.

Dilansir melalui Space.com, Senin 11 November 2014, langkah paling penting untuk membuat industri ini lebih 'hijau' adalah membuat pesawat komersil yang memiliki daya listrik. Daya seperti itu bebas dari emisi CO2 dan NOx. Sayangnya, butuh banyak waktu dan upaya untuk bisa menemukan baterai listrik yang sesuai dan mumpuni.

CEO Tesla, Elon Musk mengatakan, industri penerbangan akan sangat menarik jika sudah menemukan baterai dengan kemampuan produksi 400 watt-hours per kilogram. Ini dengan rasio kekuatan sel untuk massa keseluruhan antara 0,7 sampai 0,8.

Pada 1994 lalu, baterai lithium-ion baru mampu mencapai kepadatan energi sebesar 113Wh/kg. Lalu meningkat menjadi 202Wh/kg pada 2004. Saat ini, kekuatannya hampit mendapat 300Wh/kg. Diperkirakan dalam beberapa dekade ke depan, kekuatannya mencapai 400Wh/kg.

Untuk menghadirkan biaya murah sekaligus ramah lingkungan, industri juga bisa menggunakan solar panel. Ini merupakan solusi energi termurah yang diharapkan. Bahkan biayanya lebih murah 70 persen dibanding biaya baterai lithium-ion di 2025.

Penggunaan biofuel juga menjadi perhatian. Sayangnya, daur hidup sebuah pesawat diperkirakan hanya sekitar 21 sampai 33 tahun. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu lama untuk bisa melakukan transisi dari penggunaan energi fosil ke listrik. Biasanya membutuhkan dua sampai tiga dekade. Di sisi lain, energi biofuel mampu mengurangi emisi karbon antara 36 sampai 85 persen.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah membuat konsep pesawat penerbangan komersil yang diperkirakan akan sukses di masa depan. Berikut tampang pesawat masa depan NASA.

Senin, 10 November 2014

Tips Membawa Bayi dengan Pesawat

DALAM waktu dekat mungkin Anda akan bepergian yang mengharuskan naik pesawat terbang dengan membawa bayi Anda ikut serta, tak perlu cemas. 

Berikut ini panduan untuk bepergian bersama bayi kecil Anda dengan pesawat terbang. Mulai dari sebelum berangkat, saat di bandara, hingga selama di pesawat, agar acara bepergian bersama si kecil lancar dan menyenangkan. 

1. Sebelum Berangkat
Saat Memesan Tiket  
- Pilih waktu terbang yang paling nyaman untuk bayi, misalnya pada malam hari (untuk penerbangan panjang) atau jam tidur siang untuk penerbangan jarak pendek, karena pada saat itu anak akan bisa tidur tenang di pesawat.

- Informasikan ke maskapai penerbangan bahwa Anda bepergian dengan bayi (infant). Dengan begitu, awak pesawat sudah terinformasi untuk siap memasang sabuk pengaman tambahan (untuk anak yang dipangku), atau membantu memasangkan car seat.

- Pesan satu tempat duduk tambahan khusus untuk bayi, terutama bila  bayi Anda sudah cukup besar, karena tidak dianjurkan memangku bayi terus-terusan di pesawat. Turbulensi atau perubahan tekanan udara secara drastis bisa membuat si kecil terlepas dari pegangan Anda. Belum lagi bila terjadi kecelakaan, ia bisa saja terjepit di antara tubuh Anda.

- Pesan seat di bagian depan kabin agar Anda mendapatkan lebih banyak ruang untuk kaki. Kursi di bagian depan kabin juga artinya semakin sedikit suara bising yang terdengar dari mesin pesawat. Dan perlu diingat, Anda dan bayi tidak diizinkan duduk di deretan emergency exit.

- Pilih tempat duduk di sisi lorong (aisle) untuk Anda, agar Anda bisa gampang keluar-masuk saat mengurus si kecil-bila harus ke toilet atau saat menenangkannya dengan berjalan-jalan di lorong kabin.

- Cermati dan patuhi peraturan tentang membawa stroller, karena tiap maskapai penerbangan menetapkan aturan yang berbeda. Ada yang membolehkan dibawa ke kabin dan dititipkan ke awak pesawat, namun ada pula yang sama sekali melarang membawa stroller ke kabin-harus masuk bagasi.    

Umur Berapa Boleh Terbang? 
-Bila umur anak masih di bawah 2 minggu, sebaiknya hindari bepergian dengan pesawat. Tubuh bayi sekecil ini masih belum mampu menyesuaikan diri secara sempurna dengan keadaan lingkungan sekitar, karena ia baru saja keluar dari “zona nyaman” lingkungan rahim bunda. Pada usia itu bayi juga lebih rentan terhadap bakteri dan kuman, terutama di ruangan yang tertutup seperti kabin pesawat.

- Umur 3 bulan adalah usia yang cukup aman untuk bepergian naik pesawat terbang, karena di umur ini terjadi fisiologi pertumbuhan dan perkembangan bayi maksimal, sehingga kondisinya optimal jika menghadapi stres,seperti hawa dingin dan berbagai perubahan lain. Semakin tua usia bayi, maka ia akan makin kuat terhadap perubahan lingkungan lainnya.

Periksa Kesehatan Bayi Anda:
-Periksa seluruh kondisi tubuh bayi Anda sekitar 3-7 hari sebelum berangkat. Sampaikan segala keluhan kesehatan yang diderita bayi, agar dokter bisa memberikan penanganan terbaik. Misalnya bila bayi Anda baru saja mengalami pilek atau radang telinga, bisa jadi dokter akan memberikan obat tetes pereda nyeri.

-Minta surat keterangan sehat dan surat rekomendasi dokter yang menyatakan bahwa anak Anda layak untuk bepergian dengan pesawat udara. Walaupun tak selalu diwajibkan oleh maskapai, namun surat ini penting untuk berjaga-jaga. 
 
-Jaga kesehatan dan kebugaran menjelang berangkat  Beri vitamin dan makanan yang bergizi cukup dan seimbang sebagai pencegahan. Anak kecil rentan tertular airborne infection, terutama penyakit yang mudah menular seperti flu dan batuk-maka usahakan agar si kecil tidak bepergian di kala kondisinya sedang tidak prima. 

Bila keadaan bayi Anda parah, lebih baik tunda keberangkatan. Bila Anda tetap bersikeras terbang, biasanya pihak maskapai akan meminta surat persetujuan dari Anda, bahwa jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan adalah di luar tanggung jawab pihak maskapai penerbangan

2. Saat Di Bandara
- Tiba Lebih Awal, agar Anda punya waktu lengang untuk check in, terutama jika bawaan yang tidak sedikit, melewati imigrasi (bila keluar negeri) dansecurity check.
- Duduk di area 'No Smoking' saat menunggu waktu naik ke pesawat.
- Ajak bayi bermain dan beraktivitas agar ia merasa lelah, sehingga nanti di dalam pesawat ia tak butuh waktu lama untuk tertidur.

Ringan, Ringkas, Rapi 
- Bawa tas bentuk ransel untuk di kabin, terutama bila Anda bepergian hanya berdua bayi, tanpa pasangan atau pengasuh, sehingga kedua tangan Anda bisa bebas bergerak mengurus bayi. Batasi isi dan berat tas, karena Anda masih harus menggendong bayi.  

- Masukkan persediaan baju dan konsumsi untuk berjaga-jaga andaikan terjadi penundaan dan keterlambatan, yaitu baju ganti, popok sekali pakai, tisu basah, selimut, susu dan makanan.  

3. Selama Di Pesawat
- Susui atau berikan empeng untuk dihisap(sucking) saat pesawat tinggal landas dan mendarat, di saat terjadi perubahan tekanan udara yang bisa membuat telinga sakit. Berikan hingga pesawat mencapai ketinggian stabil. Aktivitas menelan ini berguna untuk menyeimbangkan tekanan dalam telinga.

- Bawa bekal ASI perah dalam botol.Peraturan penerbangan memang membatasi membawa cairan sebanyak maksimal 100 ml ke dalam pesawat, namun bagusnya peraturan tersebut mengecualikan susu dan makanan bayi, obat-obatan dan makanan diet khusus. Bila bayi Anda mengonsumsi susu formula, bawa susu formula bubuk dalam wadah tertutup. Air hangat dapat diminta ke awak kabin.

- Minta izin kepada awak kabin agar diperbolehkan duduk sementara di deretan yang sepi penumpang untuk menyusui bila Anda merasa tidak nyaman memberi ASI di antara banyak penumpang

- Hindari mengarahkan semburan hawa AC langsung pada bayi.  Pakaikan jaket atau sweater, kaos kaki, sarung tangan dan topi pada bayi, karena suhu kabin cenderung dingin. Minta selimut atau bantal tambahan bila Anda memerlukannya.  

- Pastikan bayi Anda cukup minum agar ia tidak dehidrasi karena udara di dalam kabin cenderung kering. Ini juga akan membuat mereka kenyang dan tidak rewel saat penerbangan.

- Ajak ia melakukan aktivitas bersama, misalnya bermain, dibacakan buku atau didongengi supaya ia tidak bosan dan akhirnya rewel. Atau gendong dia untuk berjalan-jalan di lorong kabin –berguna pula melancarkan peredaran darah Anda.

- Gendong bayi dalam posisi berdiri menghadap belakang, lalu tepuk-tepuk punggungnya, untuk meredakan rewelnya.  

- Tak perlu buru-buru keluar pesawat begitu tiba di tempat tujuan. Biarkan penumpang lain keluar terlebih dahulu, sehingga Anda dan bayi tidak perlu berdesak-desakan.